Belajar di Pare, Kampung Inggris

GO TO PARE (KAMPUNG INGGRIS)


Assalamualaikum teman-teman, kali ini saya akan berbagi mengenai pengalaman saya selama di pare. awalnya saya berfikir mungkin ada beberapa orang di luar sana yang seperti saya, yang binggung ingin skor TOEFL nya bagus tapi kemampuannya masih cetek banget, Pare bisa menjadi tempat tujuan teman-teman.

Berangkat dari keinginan untuk mendaftar beasiswa yang mengharuskan saya untuk memiliki skor TOEFL ITP 500 dan untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya saya membulatkan niat untuk melankahkan kaki saya menuju Pare, Kampung Inggris. Banyak teman saya yang sangat mendukung keputusan saya ini namun untuk beberapa orang menyarankan saya untuk tidak merealisasikan niat saya ini dengan alasan "Uda banyak yang ke Pare tapi nga pinter-pinter", atau ungkapan lain seperti "ngapaian ke pare, ngabisin duit aja, kan bisa belajar otodidak dari internet" dan masih banyak tanggapan-tanggapan miring lainnya yang sempat menciutkan nyali saya untuk pergi ke Pare. Namun, sebagai seorang alumni mahasiswa pendidikan dan tenaga pengajar saya paham banget bahwa "pinter" itu tergantung kitanya, mau usaha atau nga, tapi kita nga boleh membandingkan kemampuan kita dengan orang lain karena tiap orang pasti memiliki kemampuan yang berbeda beda dan masalah "duit atau biaya yang mahal" ini udah konsekuensi guys, ilmu itu mahal.Dengan menguatkan tekat saya dan teman saya memberanikan diri ke Pare, Kampung Inggris.

Setelah saya sampai di Pare dan merasakan belajar di sana saya ingin mengatakan bahwa saya tidak menyesali keputusan saya. Kemampuan Bahasa Inggris saya sangat "kurang" pakai banget sebelum ke Pare dan setelah saya ke Pare banyak ilmu yang saya dapatkan.  Setelah 4 bulan belajar di Pare, memperbaiki dasar bahasa inggris saya dan intensiv TOEFL saya bisa mencapai target skor yang saya inginkan, dan hal ini juga pasti bisa di lakukan oleh teman-teman asalkan teman-teman nga menyerah, karena ketika teman-teman meyerah yang sudah, berakhir sudah. Perasaan seperti "kok di kelas kayanya gw yang paling bego" atau yang sempat buat stres karena skor yang nga naik-naik itu wajar. Tetap semangat, jangat nyerah, Tawakal, dan ingat orang lain boleh aja punya skor lebih tinggi  tapi usaha kita harus lebih baik karena Allah itu Maha melihat, dia tahu siapa hambanya yang bersungguh-sungguh.

Terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan ketika ke Pare:
1. Anggaran Biaya
    Biaya merupakan hal krusial yang harus diperhatikan, apalagi untuk kalian yang bukan berasal dari pulau jawa akan membutuhkan biaya transportasi yang cukup mahal (bahkan lebih malah ketimbang biaya les di Pare). Terdapa beberapa hal penting yang teman-teman harus tau mengenai anggarannya seperti Biaya Transportasi ke Pare, Biaya Bimbingan, Biaya tempat tinggal dan Biaya Makan. Untuk biaya transportasi akan disesuaikan dengan tempat anda ke Pare. Saya berasal dari Sulawesi Tenggara jadi waktu itu saya mengambil rute ke Surabaya dengan biaya 1,1 jt kemudian ke Pare dengan Travel yang biayanya 110k. Jasa Travel untuk ke Pare banyak, teman-teman bisa searching aja untuk jasa Travelnya dan kita bakalan dijemput di bandara dan diantar tepat di depan kosan (jasa Travelnya udah pada hapal nama-nama kosan di Pare).
     Untuk biaya Bimbingan teman-teman tidak perlu khawati karena biaya bimbingan di Pare itu Murahhhh banget. untuk 1 bulan aja mungkin 300k/program bahkan bisa lebih murah, tapi bukan berarti nga berkualitas. emang rata-rata segitu di setiap lembaga, kecuali ambil yang paketan dengan asrama beda lagi. 
    Untuk biaya tempat tinggal teman-teman juga nga usah khawatir, kemarin aja saya dapat kosan yang hargannya 700, bisa di isi ber 2 atau ber 4, kamar mandi dalam, ada wifi, ada lemari, kasurnya 2 terus gedde banget lah. kemarin saya isinya berdua dengan teman jadi per orang bisa bayar 350k, lumayan lah. tapi nga semua kosan punya fasilitas seperti yang saya sebutkan dan harganya juga beragam.
   Untuk biaya makan murah banget, mungkin hampir sama biaya makan di jogja. Nasi Ayam bisa dapat 8k, ada juga yang 6k. Tergantung teman-teman mau milih makan di tempat mewah atau yang sederhana dan yang paling penting teman-teman juga harus  jaga mata soalnya di pare banyak kafe, yah tau lah kalau ke kafe pasti biayanya lebih mahal kan di banding makan di warung so biaya makan nga jadi masalah asalkan teman-teman juga bisa pintar kelolahnya.
2. Memilih bimbel yang tepat
    menurutku ini penting banget karena kalau salah pilih teman-teman akan kesusahan mencapai target. Di pare banyak banget lembaga bimbingan dengan keunggulannya masing-masing. Ada yang unggul di Speaking, ada yang program TOEFL nya bagus, pokoknya setiap bimbingan punya keunggulan masing-masing. Sewaktu mempersiapkan diri ke Pare saya banyak nonton vlog di youtube  untuk referensi bimbel dan akhirnya saya memutuskan untuk bimbingan di ELFAST dan menurut saya ELFAS bagus banget menyusun program untuk TOEFL nya jadi kita dituntun dari awal sampai di berikan simulasi berkali-kali sehingga kita terbiasa dengan model soalnya, bukan promo yah tapi memang ELFAST banyak yang akui kalau programnya bagus baget untuk TOEFL. Selama di ELFAST saya mengambil 5 program dalam waktu 3,5 bulan. Fundamental (berisi dasar-dasar bahasa inggris) cocok banget yang merasa kurang banget bahasa inggrisnya. kemudia EFAST 1, PRE-TOEFL, TOEFL dan terakhir PERFECTION (program pemantapan untuk TOEFL) secara rincinya teman-teman bisa buka di website ELFAST.
3. Memilih Tempat Tinggal
     Selama di Pare teman-teman bisa memilih mau Kos atau Asrama. Bedannya Kos dan Asrama, kalau Asrama biayasanya lebih mahal di banding kosan biasa (mungkin karena ada fasilitas spesial dan ada kegiatan asrama juga), sedangkan kosan kita lebih bebas, jadi bisa mengatur waktu sendiri. kemarin saya memilih untuk kos karena takut beban belajar terganggu dengan kegiatan asrama kalau memilih asrama. Namun untuk yang memilih asrama terkadang punya keuntungan seperti bisa ikut simulasi TOEFL tiap minggu tampa bayar.
Selain ketiga point di atas yang paling penting adalah obat-obatan jika memang teman-teman memiliki riwayat penyakit. Teman-teman harus bisa menjaga kesehatan di tengah padatnya jadwal belajar dan tes serta mungkin hasil yang tidak sesuai harapan kadang membuat kita drop dan jatuh sakit. Hal ini juga terjadi pada kami, dan saran saya teman-teman harus menjaga kesehatan selama di sana karena fikiran yang sehat berasal dari tubuh yang sehat.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mendaftar S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB)

Pengalaman Mendaftar di Pascasarjana UPI Bandung

Go To My Doctor